HONG KONG - Hong Kong akan melanjutkan rencananya yang kontroversial untuk mengizinkan penduduknya diekstradisi ke China daratan guna menghadapi tuduhan resmi, meskipun terjadi demonstrasi besar menentang hal itu pada Minggu, 9 Juni, kata pejabat tinggi Hongkong. Perkiraan banyaknya demonstran bervariasi, antara beberapa ratus ribu hingga satu juta.
Kepala Pemerintahan Hong Kong Carrie Lam mengatakan kepada wartawan, ia dan timnya "tidak mengabaikan pandangan apapun yang berbeda tentang peraturan yang sangat penting ini" tetapi berpikir untuk tetap maju.
“Kami telah mendengarkan terus dengan sabar dan penuh perhatian berbagai pandangan yang diungkapkan oleh berbagai kelompok,” katanya kepada wartawan. Ia menambahkan, pemerintah telah membuat beberapa perubahan atas RUU tersebut setelah mendapat kecaman publik.
Sesuai syarat-syarat perjanjian itu, yang akan dibahas dalam dewan legislatif pada Rabu, pada masa depan Hongkong akan bisa mengekstradisi penduduknya ke negara-negata di mana tidak memiliki perjanjian jangka panjang, seperti China, Macau dan Taiwan.
Prospek tentang ekstradisi ke China, yang punya peraturan hukum sangat berbeda dengan Hongkong, telah mengkhawatirkanbanyak warga Hongkong, dari kelompok-kelompok bisnis internasional sampai pada masyarakat hukum dan partai-partai prodemokrasi.