Irfansyah (IR) dan Yusuf (Y)
Dalam rekaman video yang ditayangkan kepolisian, IR mengatakan dirinya ditelepon Armi pada bulan April untuk bertemu Kivlan Zen di Masjid Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Di sana, IR dan Y mengatakan ditunjukkan alamat serta foto Yunarto Wijaya, pemimpin lembaga survei Charta Politika, untuk diikuti.
"Lalu Beliau bilang: Saya kasih uang operasional Rp5 juta cukuplah untuk bensin, makan, dan uang kendaraan. Lalu saya jawab 'siap'. Beliau bilang lagi: Kalau ada yang bisa eksekusi, saya jamin anak, istrinya, dan liburan ke mana pun," kata IR.
"Keesokan harinya kami langsung survei. Lalu saya dan Yusuf menuju lokasi sekira jam 12 siang. Sampai di sana dengan HP Yusuf kami foto dan video alamat tersebut, alamat Yunarto. Setelah itu foto dan video dari HP Yusuf dikirim ke saya lalu saya kirim ke Armin. Lalu dijawab 'mantap'," paparnya.
Hari berikutnya, Irfansyah dan Yusuf mengaku kembali ke alamat tersebut. Mereka kembali mengambil foto dan video lalu dikirim ke Armin.
"Tapi, Armin tidak pernah menjawab lagi. Lalu sudah pulang. Kami memutuskan mungkin sudah selesai. Lalu uang operasional kami bagi-bagi. Sekitar pukul 20.00, 19 Mei 2019, saya ditangkap pihak kepolisian berpakaian preman, sampailah saya sekarang," Irfansyah memungkasi.
Polisi mengatakan bahwa foto-foto yang dikirimkan IR ke A telah dilaporkan ke KZ.