Polisi Usir Demonstran yang Paksa Masuk ke Gedung Parlemen Hong Kong

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Selasa 02 Juli 2019 11:56 WIB
Seorang pedemo berusaha menjebol masuk ke gedung parlemen Hong Kong. Foto/Reuters
Share :

HONG KONG - Polisi Hong Kong pada Selasa dini hari (02/07) berhasil mengusir para pengunjuk rasa yang sebelumnya memaksakan diri menerobos ke ruangan Dewan Legislatif dan bertahan di gedung selama beberapa jam.

Pemimpin Hong Kong, Kepala Eksekutif Carrie Lam, pun mengutuk aksi tersebut dan mengatakan bahwa tak ada yang lebih penting dari aturan hukum di Hong Kong.

"Yang sangat membuat sedih dan mengejutkan banyak orang adalah aksi kekerasan ekstrem dan vandalisme oleh pengunjuk rasa yang menerobos masuk ke dalam gedung parlemen kota," ujar Lam, dalam konferensi pers yang digelar pukul empat pagi waktu setempat.

"Ini adalah hal yang sepatutnya kami kutuk," imbuhnya.

BacaUnjuk Rasa Hong Kong: Ribuan Orang Turun ke Jalan Dukung Polisi dan Beijing

BacaSelipkan Petisi di KJRI, Pedemo di Hong Kong Minta Jokowi Tolak RUU Ekstradisi

Pada Senin (1/7) ratusan demonstran menggunakan tongkat-tongkat logam untuk bisa masuk, merusak foto-foto, dan mengibarkan bendera Inggris, pada hari peringatan penyerahan Hong Kong dari Inggris ke China.

Polisi antihuru-hara mundur setelah sebelumnya menembakkan gas air mata.

Aksi demonstrasi awalnya dipicu oleh rancangan undang-undang ekstradisi yang memungkinkan penyerahan tersangka atau terdakwa ke China daratan.

Gelombang protes membuat pemerintah menunda pembahasan RUU namun tidak membatalkannya.

Pemerintah Hong Kong mengecam keras aksi protes yang diwarnai kekerasan, namun pegiat prodemokrasi, Martin Lee, kepada BBC mengatakan para pengunjuk rasa punya alasan kuat dan mereka juga tak setuju dengan cara-cara polisi menangani demonstrasi.

BacaDianggap Hina Yesus Saat Amankan Demonstrasi, Kepolisian Hong Kong Diseret ke Pengadilan

Para demonstran berkeras mendesak agar RUU tersebut dicabut, istilah "kerusuhan" ditarik dalam menjelaskan unjuk rasa besar-besaran pada 12 Juni, semua tahanan pegiat dibebaskan , dan dugaan kekerasan polisi diselidiki.

Mereka juga menuntut Pemimpin Hong Kong, Kepala Eksekutif Carrie Lam, mengundurkan diri.

Apa yang terjadi pada Senin 1 Juli?

Upacara pengibaran bendera untuk memperingati penyerahan Hong Kong dari Inggris ke China berlangsung di Hong Kong Convention and Exhibition Centre dengan penjagaan ketat polisi.

Aparat mengatakan para demonstran mulai memblokade sejumlah jalan menuju lokasi acara pada Minggu (30/6) pagi, menggunakan barikade logam dan plastik.

Di luar lokasi, sejumlah polisi yang dilengkapi tameng dan tongkat pentungan bentrok dengan ratusan pengunjuk rasa sekitar 30 menit sebelum upacara dimulai, sebut harian SCMP.

Polisi juga dilaporkan menggunakan semprotan merica untuk membubarkan kerumunan.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya