Laporan itu menuduh koalisi anti-Houthi yang dipimpin oleh Arab Saudi dan UEA membunuh warga sipil dalam serangan udara dan sengaja memblokir pasokan makanan mereka di negara yang menghadapi kelaparan. Kelompok Houthi, juga disorot atas penembakan terhadap kota-kota, mengerahkan tentara anak-anak dan menggunakan "perang seperti pengepungan".
BACA JUGA: Kronologi Konflik Yaman hingga Kini
Baik kantor komunikasi pemerintah Saudi maupun pejabat UEA tidak segera memberikan tanggapan atas permintaan Reuters untuk memberikan komentar.
Perang di Yaman bergolak sejak 2015 telah menelan puluhan ribu korban jiwa dan menyebabkan krisis kelaparan yang parah di negara itu. PBB menyebutnya sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia, di mana 24 juta orang hidup dengan bergantung pada bantuan.
(Rahman Asmardika)