PALEMBANG - Elsa Pitaloka, bayi berusia 4 bulan meninggal dunia diduga karena paparan kabut asap yang menyerang Kota Palembang. Tim dokter RS Ar-Rasyid tempat Elsa dirawat sempat menyatakan adanya gangguan infeksi di saluran pernapasan korban, namun kemudian data itu disangkal oleh pihak rumah sakit.
Herman Deru, Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) yang mendapat kabar perihal meninggalnya Elsa lantas mengatakan, untuk mencari penyebab kematian harus lewat langkah autopsi. Dirinya tidak mau berspekulasi mengenai penyebab kematian Elsa.
"Jadi kita minta untuk rekan-rekan pers juga tidak langsung mengidentikkan dengan ISPA, karena yang berhak itu dokter yang menangani dan yang paling jelas hasil autopsi," kata Herman Deru kepada wartawan.
Deru juga meminta masyarakat untuk jeli dan bisa membedakan mana penyakit yang menjadi wabah dan berdampak pada banyak orang dengan penyakit yang menyerang perorangan.
"Saya baca dokter spesialisnya masih bilang begini, mungkin itu memang ada penyakit parunya, artinya kecuali hasil autopsi, kecuali juga memang hasil autopsi ya, tapi saya dengar tidak autopsi," ucap Herman Deru.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Sumatera Selatan, ada 50.862 warga Sumsel menderita ISPA semenjak kondisi udara di Sumsel memburuk akibat kebakaran hutan dan lahan sejak Agustus 2019.