Chris Yeung Kin-hing, ketua asosiasi Jurnalis Hong Kong, mengatakan kepolisian harus menjelaskan mengapa peluru ditembakkan ke arah wartawan.
"Itu hampir menyerang wartawan," katanya. "Ada juga petugas polisi yang menggunakan semprotan merica pada wartawan, dan sebelumnya wartawan juga terkena peluru karet."
Baca juga: Demonstran Hong Kong Injak-Injak Bendera China, Rusak Mal dan Stasiun
Yeung mengatakan dia tidak bisa mengerti mengapa wartawan berulang kali terluka oleh polisi anti huru hara.
"Polisi perlu menjelaskan mengapa, alih-alih melakukan perbaikan, keadaan malah memburuk," katanya.
Secara terpisah, seorang petugas media dari konsulat Indonesia Hong Kong (KJRI) mengatakan para pejabat telah mengunjungi Veby di rumah sakit. Dia menambahkan bahwa konsulat telah menghubungi polisi dan pihak berwenang lainnya dalam kasus ini.
“Kondisinya stabil sekarang, tetapi dia perlu perawatan lebih lanjut. Kami akan terus memantau kondisinya dan akan memberikan bantuan yang dibutuhkan,” kata pejabat media itu.
Jodi Schneider, presiden Klub Koresponden Asing Hong Kong, mengatakan, “Kami prihatin dengan berbagai laporan kekerasan terhadap jurnalis dan gangguan dengan akses pers untuk meliput protes pada hari Minggu. Kami juga mencari laporan cedera kepada jurnalis Indonesia.”
(Rachmat Fahzry)