BERSEMBUNYI sendirian di sebuah rumah di pinggiran kota Inggris yang berjarak ribuan kilometer (km) dari rumah, petani ganja Cuong Nguyen menghabiskan waktu berbulan-bulan merawat tanamannya. Ia adalah salah satu dari ribuan migran asal Vietnam yang bekerja di industri mariyuana yang bernilai miliaran dolar Inggris.
Cuong, yang kini berusia 41 tahun, masuk ke Inggris secara ilegal. Ia bersembunyi di bawah truk. Setelah lolos Cuonglalu menanam ganja di rumah, hotel, dan sebuah kandang.
Perjalanannya yang berbahaya dari Haiphong, kota pelabuhan Vietnam yang miskin Inggris didorong oleh mimpi-mimpi besar.
"Yang saya inginkan hanyalah menghasilkan uang, apakah itu legal atau ilegal," ujar Cuong, yang sekarang kembali ke Vietnam mengatakan kepada AFP.
Kisah itu adalah karir kriminal yang dikemudikan oleh gangster Vietnam yang menjalani perdagangan ganja di Inggris, yang disebut para peneliti menghasilkan sekitar 2,6 miliar pound (sekira Rp48 triliun) dalam setahun.
Cuong mengklaim bahwa ia pergi ke Inggris dengan sukarela, mencari uang tunai di negara dengan karena harga ganja yang tertinggi di Eropa.
Baca juga: Thailand Salurkan 4.500 Botol Ganja Medis ke Rumah Sakit
Baca juga: Tanam 4 Pohon Ganja di Wilayah Ini Diperbolehkan
Tetapi banyak orang lain ditipu dan diperdagangkan untuk bekerja untuk bos obat bius Vietnam yang telah menjadi gembong permainan ganja di Inggris.
Cuong, mantan penjahat kecil dan pengguna narkoba, berusia 29 ketika ia berangkat ke Inggris. Itu tahun 2008 dan perdagangan ganja menjanjikan kekayaan, katanya, jadi dia membayar USD15.000 (sekira Rp212 juta) kepada penyelundup untuk pembuatan paspor palsu.
Digerebek polisi
Dia menyelinap dari Prancis dan bergabung dengan rute migran ke sebuah kamp di Calais di mana penyelundup yang merupakan orang Vietnam mengatur agar dia menyeberangi ke Inggris dengan sembunyi di bawah truk.
"Jika Anda jatuh, Anda mati," jelas Cuong, yang melakukan perjalanan semalam ke Dover bersama tiga migran Vietnam lainnya.
Tiba di negara baru dan tidak bisa berbahasa Inggris, pilihannya terbatas, jadi Cuong kembali ke jaringan migran untuk meminta bantuan. Dia berakhir di Bristol dan bekerja untuk seorang pria yang mengelola beberapa pertanian ganja di rumah-rumah di pinggiran kota.