VIETNAM – Hampir 100 orang telah diadili di Vietnam dengan tuduhan terlibat dalam serangan senjata mematikan yang terkoordinasi terhadap kantor-kantor pemerintah setempat.
Serangan di Dataran Tinggi Tengah tahun lalu menyebabkan sembilan orang tewas, termasuk empat petugas polisi.
Aksi tersebut terjadi di daerah yang dihuni oleh etnis minoritas, yang mengeluhkan penganiayaan yang dilakukan pemerintah.
Jaksa berpendapat bahwa para penyerang ingin mendirikan negara merdeka.
Pada pagi hari tanggal 11 Juni 2023 , sekelompok orang yang mengendarai sepeda motor menggunakan senjata api dan senjata lainnya untuk menyerang markas politik lokal dan kantor polisi di distrik Cu Kuin di provinsi Dak Lak, sekitar 300km (186 mil) utara Kota Ho Chi Minh.
Sembilan orang tewas, termasuk empat petugas polisi, dua pejabat lokal dan tiga warga sipil.
Menurut surat kabar pemerintah Tuoi Tre, dalam persidangan tersebut yang dimulai pada Selasa (16/1/2024) dan diperkirakan akan berlangsung selama 10 hari, 98 orang didakwa melakukan terorisme, satu orang dituduh menyembunyikan penjahat dan satu orang lagi memfasilitasi imigrasi ilegal.
Hukuman atas pelanggaran teroris di Vietnam dapat mencakup hukuman mati. Amnesty International yakin bahwa “puluhan” eksekusi dilakukan di negara tersebut setiap tahunnya.
Enam dari terdakwa diadili secara in-absentia dan berada di bawah surat perintah penangkapan internasional.