Hadapi Sidang Pemakzulan, Trump Didoakan Puluhan Penasihat Spiritual di Gedung Putih

Rahman Asmardika, Jurnalis
Senin 04 November 2019 12:20 WIB
Presiden AS Donald Trump. (Foto: AP Photo)
Share :

WASHINGTON - Televangelist dan Penasihat Spiritual Kepresidenan Amerika Serikat (AS) Paula White bersama lebih dari dua lusin pendeta dan pemimpin agama lainnya meletakkan tangan mereka pada Presiden Donald Trump dan mendoakannya pada pertemuan di Gedung Putih pekan lalu. Pertemuan itu dan acara doa yang dilaporkan oleh majalah berita Kristen Charisma News itu terjadi di tengah kencangnya isu sidang pemakzulan yang dihadapi oleh Trump.

White, yang menyampaikan doa pada pelantikan Trump, adalah ketua dewan penasihat injili pemerintah. Dia telah mengenal Trump sejak 2002, ketika pengusaha New York itu menghubunginya setelah menonton acaranya di televisi.

BACA JUGA: Gedung Putih Tolak Bekerja Sama dalam Penyelidikan Pemakzulan Trump

Menurut laporan Charisma News yang dilansir Sputnik, pertemuan itu membahas "pencapaian Trump atas nama umat Kristen evangelis, termasuk membela kebebasan beragama, memerangi kecanduan opioid, mengurangi aborsi dan mencalonkan hakim Mahkamah Agung yang konservatif dan pro-kehidupan."

White mem-posting foto kunjungan para pastor dengan Trump di Gedung Putih.

View this post on Instagram

What an honor to be @whitehouse on Tuesday to pray for @realdonaldtrump and our nation! We also were able to discuss the many great accomplishments under the leadership of President Trump. He continues to work tirelessly on behalf of the American people ... I call all believers to pray as the Word tells us .. “if my people who are called by my name humble themselves, and pray and seek my face and turn from their wicked ways, then I will hear from heaven and will forgive their sin and heal their land” 2 Chronicles 7:14 (Official White House Photo by Joyce Boghosian) #prayer #potus #nation #blessed #God #USA #WH

A post shared by Paula White-Cain (@paulamichellewhite) on

Para pemimpin agama itu juga mengatakan telah berdoa untuk Trump atas apa yang mereka lihat sebagai sidang pemakzulan yang “tidak adil” terhadap presiden.

Trump tengah menghadapi sidang pemakzulan setelah DPR AS yang dipimpin Partai Demokrat memberikan suara mendukung resolusi untuk menetapkan aturan dasar untuk penyelidikan pemakzulan terhadapnya pada Kamis, 31 Oktober. Resolusi tersebut mencakup mandat untuk audiensi publik, perilisan transkrip pada audiensi tertutup sebelumnya, serta aturan untuk presiden dan dewannya dalam melakukan pembelaan.

BACA JUGA: Mantan Dubes AS Sebut Trump Ingin Ukraina Selidiki Joe Biden

Pekan lalu, Pastor Jack Graham dari Gereja Baptis Prestonwood di Texas, salah seorang pendukung Trump mem-posting cuitan di Twitter yang menyebut audiensi pemakzulan itu sebagai "investigasi manipulatif dan palsu" yang "buruk bagi AS dan harus dihentikan." Sentimennya digaungkan oleh Tony Perkins seorang pemuka Protestan, setelah pertemuan dengan Trump.

Kristen Evangelis merupakan bagian penting dari basis dukungan Trump dan merupakan kekuatan utama dalam politik AS. Pusat Penelitian Pew menghitung bahwa 81 persen evangelis kulit putih memilih Trump pada pemilihan presiden AS 2016.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya