Selain itu, pemilihan dewan distrik juga berpengaruh pada siapa yang duduk sebagai pemimpin eksekutif Hong Kong.
Berdasarkan sistem pemilihan di wilayah otonom itu, sebanyak 117 anggota dewan distrik juga akan duduk di komite yang beranggotan 1.200 orang. Mereka itulah yang berwenang memilih pemimpin eksekutif, yang kini dipegang oleh Carrie Lam.
Artinya, jika suatu distrik dimenangkan oleh calon pro-demokrasi maka kemenangan itu dapat menyumbang suara dalam pemilihan pemimpin eksekutif periode berikutnya.
Siapa saja yang mencalonkan diri?
Terdapat sejumlah sosok terkenal yang mencalonkan diri, termasuk politikus dan pengacara yang pro-Beijing, Junius Ho.
Ho ditikam awal bulan ini dalam aksi demonstrasi ketika berpura-pura menjadi pendukung.
Ia secara terbuka mendukung tindakan kepolisian dalam berbagai kesempatan. Pada bulan Juli, Ho tertangkap kamera sedang berjabat tangan dengan sekelompok orang yang dicurigai sebagai anggota geng triad. Sekelompok pria itu kemudian menyerang pemrotes prodemokrasi.
Aktivis politik, Jimmy Sham, yang belakangan namanya melejit sebagai pemimpin Civil Human Rights Front, mencalonkan diri untuk kali pertama. Kelompok yang dipimpinnya turut mengorganisir aksi-aksi protes.
Sham juga diserang dua kali, di antaranya menggunakan palu. Foto-foto menunjukkan ia tergeletak di jalan dan berlumuran darah.
Sementara itu, aktivis prodemokrasi Joshua Wong dilarang terjun dalam pemilihan, suatu keputusan yang ia anggap sebagai " penyaringan politik".
Hong Kong memiliki kebebasan pers dan independensi peradilan di bawah pendekatan "satu negara, dua sistem", namun para aktivis khawatir kebebasan akan semakin tergerus.
(Rachmat Fahzry)