Namun, rupanya akses jalan utama di kampungnya itu putus diterjang longsor. Tak putus asa, dengan perlengkapan dan stok makanan seadanya mereka berusaha mencari jalan keluar dari kampungnya.
"Karena kita sudah merasa enggak aman, jadi kita mau ke rumah saudara di Nanggung yang paling dekat. Kita jalan tuh sambil bawa bayi saya tutupin pakai selimut ke balai desa dulu. Di situ kita makan dulu, di kasih pampers terus jalan lagi," ungkap Neneng.
Hutan, sungai, perkebunan, perbukitan hingga area pemakaman pun dilaluinya demi sampai ke tempat tujuan. Sekira pukul 17.00 WIB, Neneng akhirnya sampai di Kecamatan Nanggung tempat saudaranya.
Atas kejadian itu, Neneng bersyukur masih bisa selamat dari terjangan longsor. Menurutnya, longsor itu yang terparah selama puluhan tahun tinggal di daerah tersebut.
"Jadi dari jam 9 pagi, saya sampai sini (Nanggung) sebelum Magrib. Alhamdulillah masih selamat, kalau kejadiannya malam engga tahu deh gimana. Baru ini longsor besar, padahal di atas enggak ada aliran air cuma bukit aja tapi longsornya seperti sungai," ujarnya.
(Arief Setyadi )