Ulama Syiah Irak berpengaruh, Moqtada al-Sadr, yang menolak campur tangan AS dan Iran di Irak mengatakan krisis yang dialami Irak sudah berakhir dan ia mendesak kelompok-kelompok milisi untuk tidak melakukan serangan.
"Saya meminta faksi-faksi Irak untuk bersungguh-sungguh, sabar, dan tidak memulai aksi militer," kata Sadr.
Puing rudal balistik Iran yang digunakan untuk menyerang pangkalan AS di Irak. (Getty Images)
Namun, Pimpinan Kepala Staf Gabungan Militer AS, Jenderal Mark Milley mengatakan bahwa dia dan pejabat militer lainnya “sepenuhnya memperkirakan” kelompok-kelompok milisi Syiah di Irak yang didukung Iran akan melancarkan serangan terhadap pasukan AS dan pasukan yang dipimpin AS di Irak dan Suriah.
Pada Rabu, dua roket jatuh di dekat kedutaan besar AS di Zona Hijau Baghdad tanpa menimbulkan korban. Sejauh ini belum ada pihak yang mengklaim bertanggungjawab atas serangan roket tersebut.
(Rachmat Fahzry)