Dalam langkah terbesarnya dari perjanjian tersebut, pada 5 Januari Iran mengumumkan bahwa mereka akan meninggalkan semua batasan memperkaya uranium, yang tercantum dalam pakta tersebut.
Inggris, Prancis dan Jerman bereaksi dengan mengaktifkan mekanisme perselisihan dalam kesepakatan pada Selasa, yang pada akhirnya dapat menyebabkan penerapan kembali sanksi-sanksi AS. Iran menyebut langkah ini sebagai "kesalahan strategis".
Meski begitu, Zarif mengatakan bahwa kesepakatan JCPOA sebenarnya belum mati. Dalam beberapa kesempatan dia menegaskan bahwa Iran akan menarik kembali langkah-langkah pelanggaran JCPOA yang telah diambil jika negara-negara Eropa juga mematuhi kewajiban mereka seperti yang tertera dalam perjanjian itu, termasuk mengenai pencabutan sanksi.
(Rahman Asmardika)