IRAN – Iran, pada Rabu (26/7/2023), mengatakan pihaknya telah memberi rincian terbaru kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang dua situs nuklir di dekat Teheran yang menurut para inspektur PBB memiliki jejak uranium buatan manusia.
Penjelasan tersebut adalah bagian dari penyelidikan yang lebih luas di saat ketegangan terkait kemajuan program nuklir Republik Islam itu tengah meningkat.
Komentar yang disampaikan Kepala program nuklir sipil Iran, Mohammad Eslami, itu muncul saat kesepakatan nuklir Iran 2015 dengan sejumlah negara-negara kuat di dunia tetap mandek dan Iran terus memperkaya uranium ke tingkat yang semakin memungkinkannya membuat senjata nuklir.
Dengan menjawab pertanyaan dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) ini, Iran bisa menghindari kecaman lebih lanjut karena tenggat waktu pada Oktober semakin dekat di mana pembatasan internasional pada program rudal balistiknya akan dicabut.
Berbicara setelah rapat kabinet, Eslami mengatakan, Iran telah mengirim "jawaban terperinci" kepada IAEA.
“Jika jawaban itu tidak diterima dan ada ambiguitas atau keraguan, seperti yang selalu kami katakan, kami akan mengklarifikasi dan merevisi dokumen-dokumen itu,” kata Eslami dalam komentar yang disiarkan televisi pemerintah, dikutip VOA.
“Kami saat ini berada di fase tersebut dan kami telah memberikan lebih banyak bukti dan dokumen kepada IAEA dan akan memberikan [mereka] lebih banyak lagi sehingga IAEA dapat beranjak dari isu ini,” lanjutnya.