Berlin - Menteri luar negeri Jerman, Perancis, dan Inggris bertemu untuk membahas masa depan perjanjian internasional mengenai program nuklir Iran pada, Senin 23 November. Kementerian Luar Negeri Jerman berharap pemerintahan AS mendatang bisa membantu menstabilkan perjanjian tersebut.
Untuk diketahui, Presiden Donald Trump menarik AS keluar dari perjanjian nuklir Iran pada 2018 dan menjatuhkan sanksi ekonomi yang melumpuhkan terhadap Iran. Iran menanggapinya dengan secara terbuka mengabaikan pembatasan nuklir dalam perjanjian tersebut.
Jerman, Perancis, dan Inggris telah memimpin upaya untuk mempertahankan perjanjian Nuklir Iran tahun 2015 ini, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).
Andrea Sasse, juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman mendesak Iran agar menghentikan pelanggarannya.
"Dalam pandangan kami, Iran secara sistematis melanggar JCPOA. Bersama mitra kami, khususnya tentu mitra Eropa kami mendesak Iran untuk menghentikan pelanggaran JCPOA ini dan melanjutkan kepatuhannya secara penuh dengan semua kewajiban teknis nuklir. Pertemuan itu juga akan membahas program rudal dan peran regional Iran," tuturnya.