PONTIANAK - Gubernur Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji mengharapkan, proses pemekaran Kalbar bisa segera rampung sebelum ibu kota pindah ke Kalimantan Timur.
Kalimantan Barat sendiri rencananya akan dimekarkan, dan Provinsi Kapuas Raya direncanakan menjadi provinsi baru. Beberapa wilayah tingkat III pun juga direncanakan pemekaran, namun pemekaran provinsi dinilai menjadi urgensi.
Menurut Sutarmidji, wilayah paling barat Pulau Kalimantan ini harus dimekarkan lebih dulu, sehingga bisa menjadi daerah penyangga calon ibu kota negara.
Baca Juga: Jadi Penyangga Ibu Kota Baru, Kalbar Proyeksikan Pemekaran Wilayah
"Harusnya (pemekaran Kalbar dulu baru pemindahan ibu kota), apalagi (ibu kota) berada di wilayah kalimantan, jangan sampai ibu kota di Kalimantan tapi (penduduk) di Kalbar miskin-miskin," ungkap H. Sutarmidji, saat diwawancarai wartawan.
Ibu kota negara yang baru menurutnya tentu tidak harus berdekatan dengan aktivitas industri. Kawasan industri bisa dikembangkan di Balikpapan atau Provinsi Kalbar. Dengan demikian, kegiatan ekspor, khususnya yang melalui jalur laut bisa melalui pelabuhan Internasional Tanjungpura (Kijing) di Kalbar.
Baca Juga: Pemekaran Provinsi Kapuas Raya Tunggu Putusan Pemerintah Pusat
"Itu justru lebih dekat kemana-mana, lebih praktis dan ekonomis," katanya.
Melihat Kalbar sebagai wilayah provinsi terluas nomor empat se-Indonesia, maka pemekaran menjadi solusi yang konkret. Termasuk juga Kalteng perlu untuk dimekarkan.
"Nah Kalbar insyallah lebih siap (untuk dimekarkan), kami tahun ini sudah mulai membangun infrastruktur pemerintahan, kantor gubernur persiapan, kantor DPRD kami lakukan," terangnya.