BENGKULU - Akses menuju daerah Gunung Tinggi, Desa Lebong Tandai, Kecamatan Napal Putih, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, diterjang tanah longsor. Akibatnya, akses menuju ke desa berjuluk ‘Batavia Kecil’ itu terputus.
Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Bengkulu Utara sejak beberapa hari terakhir, berdampak pada bencana tanah longsor di desa ini.
Tanah longsor menerjang sepanjang sekira 200 meter. Dampaknya, rel dan jembatan peninggalan Belanda sepanjang 32 meter, terbawa material tanah longsor hingga 100 meter ke dalam jurang aliran Sungai Ketahun.
Akibat lumatan tanah longsor itu, akses moda transportasi motor lori ekspres (Molek), yang merupakan transportasi satu-satunya warga setempat terputus atau lumpuh total. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Kepala Desa Lebong Tandai, Supriadi mengatakan, tanah longor menerjang sekira 200 meter. Rel dan jembatan molek ikut terseret hingga ke dalam jurang sedalam sekira 100 meter.
Baca juga: Molek, Transportasi Serupa "Roller Coaster" dari Batavia Kecil
Saat ini, akses jalan untuk angkutan dari Kecamatan Napal Putih hingga lokasi tanah longsor, dijemput moda transportasi molek dari pusat Desa Lebong Tandai, yang berjarak sekira 6 kilometer (KM), menuju lokasi tanah longsor.