TAIPEI – China pada Senin (10/8/2020) mengirimkan jet tempurnya ke Selat Taiwan ketika Menteri Kesehatan Amerika Serikat (AS) mengunjungi pulau itu untuk menawarkan dukungan dari Presiden Donald Trump. Langkah Washington terhadap Taiwan itu memicu kemarahan dari Beijing.
Pemerintah Taiwan mengatakan, jet angkatan udara China secara singkat melintasi garis tengah Selat Taiwan pada Senin dan dilacak oleh rudal Taiwan.
Azar tiba di Taiwan pada Minggu (9/8/2020) dan merupakan pejabat tingkat tertinggi AS yang berkunjung ke Taiwan dalam empat dekade. China, yang mengklaim pulau itu sebagai miliknya, mengutuk kunjungan yang dilakukan setelah hubungan yang memburuk tajam antara China dan Amerika Serikat.
China, yang telah menjanjikan pembalasan atas kunjungan Azar, menerbangkan pesawat tempur J-11 dan J-10 ke sisi selat sensitif dan sempit Taiwan yang memisahkannya dari tetangga raksasanya, sekitar pukul 9 pagi, tidak lama sebelumnya. Azar bertemu dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen, kata angkatan udara Taiwan.
Pesawat itu dilacak oleh rudal anti-pesawat Taiwan yang berbasis di darat dan "diusir" oleh pesawat Taiwan yang berpatroli, kata angkatan udara dalam pernyataan yang dirilis oleh kementerian pertahanan.
Kementerian pertahanan China tidak segera berkomentar mengenai insiden itu.
Seorang pejabat senior Taiwan yang mengetahui perencanaan keamanan pemerintah mengatakan kepada Reuters bahwa China jelas "menargetkan" kunjungan Azar dengan langkah "sangat berisiko" mengingat jet China berada dalam jangkauan rudal Taiwan.
Serangan itu hanya ketiga kalinya sejak 2016 Taiwan mengatakan jet China telah melewati garis median selat.
Pemerintahan Trump telah memprioritaskan penguatan dukungannya untuk pulau demokrasi itu, di tengah hubungan yang memburuk antara Washington dan Beijing, dan telah meningkatkan penjualan senjata.
Washington memutuskan hubungan resmi dengan Taipei pada 1979 untuk mendukung Beijing.
(Rahman Asmardika)