Sebagian besar Beirut luluh lantak akibat ledakan besar yang terjadi di pelabuhan bulan lalu. Simpanan 2.700 ton amonium nitrat diyakini telah memicu ledakan tersebut, dan tampaknya telah disimpan di gudang di sisi pelabuhan dalam kondisi tidak aman sejak 2014.
BACA JUGA: Pasca Ledakan Beirut, PM dan Seluruh Pemerintahan Lebanon Umumkan Pengunduran Diri
Ledakan itu menewaskan sedikitnya 190 orang, melukai lebih dari 6.000, dan menyebabkan sekitar 300.000 kehilangan tempat tinggal.
Pejabat pelabuhan yang mengawasi penyimpanan dan keamanannya telah ditangkap, dan penyelidikan sedang berlangsung.
Gelombang kemarahan publik menyusul ledakan itu mendorong pemerintah Lebanon untuk mundur. Perdana menteri baru direncanakan akan ditunjuk pekan ini, namun tidak banyak membantu meredakan kerusuhan.
(Rahman Asmardika)