SHEFFIELD - Ledakan dahsyat yang menghancurkan sebagian besar Kota Beirut pada Agustus adalah salah satu ledakan non-nuklir terbesar dalam sejarah. Sebuah penelitian baru-baru ini mengungkap bahwa ledakan itu melepaskan cukup energi untuk memberi daya lebih dari 100 rumah selama setahun.
Ledakan dahsyat tersebut adalah hasil dari pembakaran yang tidak disengaja dari sekitar 2.750 ton amonium nitrat yang disimpan secara sembrono di pelabuhan di Ibu Kota Lebanon tersebut. Ledakan itu mengakibatkan setidaknya 200 kematian dan lebih dari 6.000 luka-luka.
BACA JUGA: Dahsyatnya Ledakan di Beirut Picu Gempa Bumi, Guncangan Dirasakan Sampai Siprus
Penelitian baru dari tim ahli di Universitas Sheffield telah mengungkapkan bahwa ledakan itu setara dengan 1.100 ton TNT, menjadikannya salah satu ledakan non-nuklir terbesar yang pernah tercatat.
Para ilmuwan sampai pada kesimpulan mereka dengan mempelajari sekumpulan video yang di-posting di media sosial dan memetakan bagaimana gelombang kejut mengoyak kota, demikian diwartakan RT.
Dalam sekejap mata, ledakan tersebut melepaskan energi yang setara dengan sekitar 1GWh. Ini sama dengan energi per jam yang dihasilkan oleh tiga juta panel surya.
BACA JUGA: Timbulkan Awan Jamur, Ledakan Beirut Sempat Dikira Bom Nuklir
Studi tersebut menemukan bahwa ledakan tersebut sekitar 1/20 dari ukuran bom atom yang dijatuhkan Amerika Serikat di kota Hiroshima Jepang pada Agustus 1945. Pengeboman tersebut mengakibatkan lebih dari 140.000 kematian, dengan puluhan ribu korban tewas seketika oleh ledakan dan efek berikutnya.
Para insinyur berharap studi mereka dapat digunakan oleh responden pertama untuk membantu memprediksi cedera dan kerusakan struktural dalam situasi darurat di masa depan.