MOSKOW – Presiden Rusia, Vladimir Putin berencana untuk mundur dari jabatannya pada awal 2021 karena kekhawatiran akan kesehatannya, demikian diungkap seorang sumber di Moskow. Putin juga dilaporkan mendapatkan desakan dari pasangannya untuk mundur dari kekuasaan.
Pengamat Kremlin mengatakan bahwa rekaman video baru-baru ini menunjukkan presiden berusia 68 tahun itu kemungkinan memiliki gejala Penyakit Parkinson.
BACA JUGA: Atlet Senam "Kekasih Rahasia" Putin Dilaporkan Menghilang
Menurut pengamat, dalam rekaman baru-baru ini kaki Putin tampak bergerak konstan dan dia tampak kesakitan sambil memegang sandaran kursi. Jari-jari Putin juga terlihat bergerak-gerak saat memegang pena dan memegang gelas yang diyakini berisi ramuan obat pereda nyeri.
Beberapa analis yang mengklaim memiliki informasi mengatakan bahwa kekasih Putin, mantan pesenam Rusia Alina Kabaeva (37), telah memintanya mundur dari kekuasaan.
Spekulasi mengenai masa depan kekuasaan Putin berkembang awal pekan ini saat sebuah undang-undang dirancang untuk menjadikannya senator seumur hidup ketika dia mengundurkan diri. Legislasi, yang diperkenalkan sendiri oleh Putin itu, sedang disahkan melalui parlemen untuk menjamin dia kekebalan hukum dari penuntutan dan tunjangan negara sampai dia meninggal.
Ilmuwan politik Moskow Profesor Valery Solovei pada Kamis (4/11/2020) malam memicu spekulasi lebih lanjut dengan menyatakan Putin mungkin memiliki gejala Parkinson.
Akademisi itu mengatakan bahwa dia juga memahami bahwa kekasih rahasia Putin, Alina, bersama dua putri Putin Maria Vorontsova, 35, Katerina Tikhonova, 34, telah mendesaknya untuk mundur.
BACA JUGA: Bertambah Rp225 Juta, Pendapatan Putin Ternyata Masih Lebih Kecil dari Bawahannya
"Ada sebuah keluarga, itu memiliki pengaruh besar padanya. Dia bermaksud mengumumkan rencana penyerahannya pada Januari,” kata Solovei sebagaimana dilansir The Sun.
Profesor tersebut meramalkan bahwa Putin akan segera menunjuk perdana menteri baru yang pada akhirnya akan dipersiapkan untuk menjadi penggantinya.