Membuat Emhoff mengambil peran yang sebelumya secara eksklusif hanya dilakukan perempuan, "adalah langkah pertama menuju kesetaraan sejati bagi pasangan yang berkecimpung dalam politik," kata Perry.
"Kita tidak terbiasa melihat pria menyerahkan karier mereka untuk istri, pasangan, dan keluarga mereka," tambahnya. Ia mengutip studi global yang menunjukkan beban pekerjaan rumah tangga masih menimpa perempuan.
Ketika ditanya apakah Emhoff mengetahui diskusi tentang peran gender itu, Jacoby tertawa.
"Semua orang menyadarinya," katanya.
"Itu tidak terlalu penting. Dia akan menarik, menyenangkan dan bersosialisasi dengan baik, pada saat yang sama dia akan mendapatkan hasil yang konkret dari apa pun tugas yang diterimanya untuk membangun hubungan baik."
Dalam hal fokus aktualnya, reformasi peradilan pidana kemungkinan besar akan jadi perhatian Emhoff, sesuai dengan latar belakang karier dan ketertarikan ia dan pasangannya.
Tapi baik Jacoby dan Weingarten bersikeras bahwa fokus utama teman mereka adalah pada sang wakil presiden.
"Doug dalam hal ini ada untuk mendukung Kamala," "Jelas ada beberapa hal baru ... bahwa Doug adalah laki-laki pertama," kata Weingarten.
Ia menambahkan bahwa Emhoff akan menjadi "panutan yang luar biasa".
Tapi, katanya, "ceritanya adalah [Kamala] akan menjadi wakil presiden".
Perhatian media yang melekat pada Emhoff mungkin terjadi karena posisinya yang baru, yakni sebagai laki-laki pertama yang mendampingi wakil presiden.
Namun, itu mungkin juga menunjukkan kelambanan dalam kesetaraan gender. Istri wakil presiden jarang menerima tepuk tangan yang sama bahkan sebelum memulai pekerjaan baru mereka.
Meski begitu, beberapa ibu negara telah dipuja oleh publik Amerika. Michelle Obama, misalnya, sering mendapat peringkat popularitas yang lebih baik daripada suaminya. Tur bukunya pun sering disesaki pengunjung.
Namun, ibu negara dan istri wakil presiden yang meninggalkan karier mereka untuk menjadi pasangan politik penuh waktu - seperti Emhoff - seringkali diabaikan. "Kita memberinya [Emhoff] penghargaan ekstra atas apa yang telah dilakukan perempuan selama berabad-abad," kata Perry.
Bagaimana pun, dia masih optimis dengan Emhoff dan potensinya untuk menantang norma gender. "Akan ada pria macho yang sangat tradisional, yang tidak ingin terlalu mendukung pasangannya," katanya.
Dan mungkin kita tidak mendengar tentang istri yang maju sebagai kandidat seperti Harris, kata Perry, karena mereka kekurangan dukungan yang sama dari pasangan mereka.
"Saya akan menjadikan Douglas Emhoff sebagai perempuan kehormatan," katanya. "Saya berharap dia akan menganggap itu sebagai pujian yang seharusnya."
(Arief Setyadi )