“Kabinet federal telah menyetujui peraturan anti-pemerkosaan yang mengubah definisi dasar pemerkosaan dan menyarankan hukuman berat untuk pemerkosaan berkelompok dan hukuman gantung pada pemerkosa,” jelas Menteri Informasi Shibli Faraz saat konferensi pers, dikutip Dawn News.
Kendati demikian, kebijakan baru ini mendapat reaksi keras sejak awal diumumkan.
“Meskipun kita seintuitif mungkin rasanya ingin pemerkosa menanggung versi trauma yang mereka timbulkan pada korbannya, jenis pembalasan ini pada akhirnya salah secara etis, dan gagal mengatasi akar penyebabnya, yakni kekerasan berbasis gender. Gagasan bahwa pemerkosaan masih dianggap sebagai cara yang layak untuk mengekspresikan kekuasaan dan dominasi,” terang Zahra Khozema, dikutip The New Arab.
“Ini menggambarkan kebencian terhadap wanita dalam arti ekstrim dan merupakan alat untuk penghinaan,” ujarnya.
“Mungkin solusi yang lebih menjanjikan adalah mendengarkan para ahli dan aktivis, dan yang paling penting, mempercayai para penyintas, sehingga mereka tidak dibuat merasa seperti membuat keributan saat membela diri atau mencari keadilan,” ungkapnya.