Menurut Zenz, dokumen dan artikel berita mendukung pembicaraan dalam komunitas Uighur bahwa ada upaya aktif mempromosikan dan memperluas peternakan babi di wilayah tersebut.
Zenz mencatat sebuah artikel berita, yang diterbitkan pada Mei, yang menggambarkan sebuah peternakan baru di daerah Kashgar selatan, yang bertujuan untuk menghasilkan 40.000 babi setiap tahun. Proyek ini diperkirakan akan menempati area seluas 25.000 meter persegi di sebuah kawasan industri di daerah Konaxahar Kashgar, yang berganti nama menjadi Shufu.
Pada November 2019, Administrator Tertinggi Xinjiang, Shohrat Zakir, bahwa wilayah otonom akan diubah menjadi "pusat peternakan babi".
#Sayragul #Sautbay released a book about her experience at Chinese concentration camp (part 1). Chinese Genocide policy against the Native People of #EastTurkistan #Uygurs #Kazakhs #Kyrgyz #Uzbeks and #Tatars #IndepenceToEastTurkistan #FreeKazakhs pic.twitter.com/otlXJ9X6QQ
— FreeKazakhs (@FreeKazakhs) August 20, 2020
Tindakan itu dianggap oleh orang Uighur, yang merupakan 90 persen dari populasi di kota dan daerah sekitar lokasi itu, sebagai penghinaan terhadap cara hidup mereka.
"Ini adalah bagian dari upaya untuk sepenuhnya memberantas budaya dan agama orang-orang di Xinjiang," kata Zenz kepada Al Jazeera.
“Ini adalah bagian dari strategi sekularisasi, mengubah Uighur menjadi sekuler dan mengindoktrinasi mereka untuk mengikuti partai komunis dan menjadi agnostik atau ateis,” tambahnya.
(Rahman Asmardika)