Dalam kesempatan itu juga, UAS masih teringat dengan kondisi kesehatan Syekh Ali Jaber yang cukup memprihatinkan, tapi sempat membicarakan tentang masalah takziah atau mendoakan bagi 6 anggota FPI yang tewas tertembak di KM 50 tol Jakarta-Cikampek.
"Beliau tidak seperti biasa, mungkin juga karena faktor kesehatan, jadi menurut saya lebih banyak bercerita dengan ustadz, diam, tersenyum, setelah menyampaikan tausiyah, salam, doa, tanya kabar segala macam, beliau lebih banyak diam,"
"Beliau cerita tentang beberapa orang menelpon beliau komplain mengapa, saya mendoakan 6 orang syuhada, kemudian Syekh Ali menjelaskan sebagai seorang muslim takziah atau mendoakan sesama muslim. yang tertembak maka mereka mendoakan sesama muslim, tapi orang-orang yang ditelepon itu mengatakan, respon syekh ali itu mereka tidak setuju," ujarnya.
Baca juga: Mahfud MD Sebut Syekh Ali Jaber Sosok Kritis, tapi Solutif
Tapi karena tak mau berlarut-larut, cerita tentang itu, UAS akhirnya mengalihkan pembicaraan.
"Saya alihkan ke cerita lain, Syekh Ali yang saat itu mungkin posisinya sedang sakit, jadi masih sempat menceritakan itu ke saya, menunjukan beliau merasa, kenapa menganggap dia salah mengucap takziah di depan para syuhada ini," pungkasnya.
(Awaludin)