Pengamanan Ketat & Pembatasan Perayaan Pelantikan Presiden, AS Masih Jadi Cermin Demokrasi?

Agregasi VOA, Jurnalis
Rabu 20 Januari 2021 06:44 WIB
Pengamanan ketat diberlakukan di Ibu Kota Washington DC jelang pelantikan presiden.
Share :

Ciri “Democratic Discontent?”

Pengamat Amerika di Paramadina Public Policy Institute Dr Abdul Malik Gismar menyayangkan hal ini karena menurutnya dunia melihat Amerika tidak saja sebagai sebuah negara adi daya, tetapi juga potret demokrasi.

“Ini sebetulnya sangat menyedihkan karena saat ini we are lost an idea of America. Karena buat dunia, Amerika ini bukan hanya sekedar negara, tetapi juga sebagai an idea of democracy, an idea that we can hold a free and fair election, an idea that transfer of power can be done peacefully. Kita yang sedang bertransisi menuju demokrasi, selama ini khan sering 'diajari' untuk to have a consolidate-demoracy. Seperti apa itu? Ya seperti Amerika, di mana demokrasi is the only game in town. Ini bahasa-bahasa yang kita pegang dan ikuti betul, terutama di kalangan kelompok yang ingin benar-benar membangun demokrasi. Amerika jadi rujukan! Mengajarkan bahwa pemilu bisa berlangsung aman, peralihan kekuasaan biasa-biasa saja, tidak perlu berantem. Tetapi sekarang ini Amerika seakan-akan kehilangan itu semua. Dan saya kira membangun kembali hal ini bakal membutuhkan banyak waktu. Bagaimana memulihkan ketidakpercayaan. Its a huge loss to see America like this,” kata Malik.

Mengutip pandangan pakar politik Amerika Michael Sandel, Abdul Malik Gismar menyebut fenomena ini sebagai “democracy discontent.”

Baca Juga : Pelantikan Joe Biden Dijaga Super Ketat

“Ini yang disebut democratic discontent. Di Amerika sebenarnya sudah lama orang bicara tentang hal ini, di mana demokrasi tidak lagi dapat digunakan untuk menjawab ketidakadilan sosial. Jika dulunya kekecewaan akan ketidakadilan sosial ini hanya muncul dalam diskusi dan perdebatan atau demonstrasi dan mogok makan, kini muncul di jalan-jalan, dan terus meluas menjadi ketidakpercayaan pada pemerintah. Ini karena tidak pernah ada jawaban yang memuaskan dan akhirnya bergulir mempertanyakan democracy itself, the system itself. Kini ini tidak saja menjadi political discontent, tetapi juga ethnic discontent, terlihat dalam serangan di Kongres kemarin khan?”

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya