“Saya pendukung berat Presiden Trump karena Trump Presiden itu dia orangnya bersih, bersikukuh.Saya suka karakternya karena dia berbicara apa adanya, dan di sini kebetulan negara di mana orang bebas berbicara. Jadi kita bisa berpendapat, dan selama itu benar kita harus mendukung dan menyatakan kalau kebenaran itu benar-benar, bukan suatu kebohongan,” ujarnya.
Atas dasar pendapatnya itu Melvin mengaku tidak takut menjadi aktivis Partai Republik walaupun mayoritas penduduk di kota dan negara bagian tempat tinggalnya adalah Demokrat. Menurut Melvin, karena kiprahnya itu dia juga mendapat cemooh dari teman-temannya.
“Saya sendiri mengalami diserang berbagai teman dan teman kerja dan dari sosial media. Ini saya tidak sangka kalau akan terjadi perpecahan antara left and right di Amerika yang selama ini belum pernah terjadi, dan ini cukup mengagetkan bahwa tiap orang punya perbedaan pendapat tapi kok ini sampai sedemikian rupa, sampai sedrastis ini, sehingga membuat satu sama lain bertentangan.”
Mengenai pertentangan dan perpecahan yang terjadi, Melvin merasa optimistis. “Memang terjadi perpecahan, tapi saya yakin kesusesan dan kebenaran itu akan menyatukan kita kembali karena kita bukan suatu bangsa yang bisa terpecahkan. Ini hanya satu perbedaan pendapat dan saya yakin dan percaya hanya waktu yang akan menjawab dan kebohongan tidak mungkin bisa tertutup sampai selama-lamanya. Suatu saat kebenaran akan terjadi dan kita semua akan menjadi satu dan sukses bisa membawa kita menjadi satu kembali.”
Kepada VOA dia terus terang mengatakan tidak berharap banyak dari pemerintahan Biden-Harris.
“Terus terang kalau saya pribadi tidak menaruh pengharapan pada pemimpin yang tidak punya visi dan misi karena sejak dia maju untuk mencalonkan diri menjadi calon presiden dia tidak pernah menyampaikan visi dan misi, tetapiceritanya hanya untuk menyerang Presiden Trump dan akan membalik semua pekerjaan Presiden Trump. Menurut saya itu tidak benar.”
Melvin mengatakan bahwa tidak seperti pada 2016, pada pemilu lalu dia dan para pendukung Presiden Trump keluar dan ikut gencar berkampanye di California sehingga memberikan warna yang berbeda, yakni bukan hanya biru (Demokrat), tetapi juga merah (Republik).
(Susi Susanti)