Akan tetapi, dia berkeras bahwa kemungkinan kecacatan produk memainkan peranan dalam dua kecelakaan tidak ditangani oleh para regulator. Dia mengklaim hal ini bisa menyebabkan kecelakaan lanjutan yang melibatkan Max atau versi 737 terdahulu. Laporan yang 'meresahkan' Kerisauan Pierson dikuatkan pengampanye keselamatan penerbangan terkemuka, Kapten Chesley Sullenberger.
Pria dengan panggilan akrab 'Sully' ini adalah salah satu pilot yang mendaratkan pesawat pincang bermesin rusak jenis Airbus di Sungai Hudson dekat Manhattan pada 2009 lalu.
Sully juga meyakini modifikasi 737 Max tidak cukup menyeluruh. Dia yakin perubahan diperlukan untuk memperbaiki sistem peringatan di dalam pesawat, yang merupakan versi lanjutan 737 dan "tidak sesuai standar modern".
"Laporan Ed Pierson sangat meresahkan, mengenai masalah manufaktur di pabrik-pabrik Boeing yang melampaui Max, dan juga mempengaruhi…versi 737 terdahulu," kata Kapten Sullenberger.
"Ada banyak pertanyaan-pertanyaan penting belum terjawab yang harus dijawab.
"Boeing dan Badan Aviasi Federal (FAA) pada akhirnya harus lebih transparan, dan mulai memberikan informasi serta data, sehingga pakar-pakar independen bisa menentikan kelaikan pekerjaan yang sedang dilakukan."
'Informasi terbatas'
BBC juga telah berbincang dengan mantan penyelidik senior dari Badan Penyelidikan Kecelakaan Udara Inggris (AAIB), yang kini bekerja sama dengan seorang spesialis keselamatan. Dia memperingatkan temuan-temuan Pierson harus ditinjau dalam konteks lebih luas.
Laporan itu, sebutnya, memuat "observasi sahih" mengenai tekanan yang dihadapi lini produksi Boeing dan pengawasan kualitas, serta kekhawatiran mengenai komponen-komponen tertentu.
Bagaimanapun, lanjutnya, "membawa informasi terbatas dalam laporan kecelakaan manapun…dan membuat analisis baru mengenai laporan itu, tidak sama dengan melakoni investigasi baru".