BMKG Paparkan Bagaimana Hujan Es Bisa Terjadi

Fikri Kurniawan, Jurnalis
Kamis 04 Maret 2021 18:26 WIB
Foto: Istimewa
Share :

JAKARTA - Hujan es yang terjadi di Yogyakarta dan Kalimantam Timur disebabkan oleh awan cumulonimbus (CB), yang mengandung tiga macam partikel, yakni butir air, butir air super dingin, dan partikel es.

Koordinator Bidang Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara dari Badan Klimatologi, Meteorologi, dan Geofisika (BMKG), Hary Djatmiko, menjelaskan bahwa awan CB sendiri bisa terbentuk dan tumbuh karena beberapa fenomena.

Salah satunya adanya proses pergerakan massa udara naik dan turun yang sangat kuat (strong updraft and downdraft) di dalam awan CB.

Pergerakan massa udara naik (updraft) yang cukup kuat, dapat membawa uap air naik hingga mencapai ketinggian dan membuat suhu udara menjadi sangat dingin hingga uap air membeku menjadi partikel es.

Baca Juga: BMKG: Hujan Es di Yogya & Kaltim Fenomena Alamiah saat Cuaca Ekstrem

"Partikel es dan partikel air super dingin akan bercampur dan teraduk-aduk akibat proses updraft dan downdraft, hingga membentuk butiran es yang semakin membesar," jelas Hary, kepada MNC Portal, Kamis (4/3/2021).

Haru melanjutkan, ketika butiran es sudah terlalu besar, maka pergerakan massa udara naik tersebut tidak akan mampu lagi mengangkatnya, sehingga butiran es akan jatuh ke permukaan bumi menjadi hujan es.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya