Dia lantas mengirim paket sate tersebut ke alamat tujuan. Sesampainya di lokasi dia menelepon si penerima, namun si penerima masih di luar kota dan meminta agar paket tersebut dikomunikasikan kepada istrinya yang berada di rumah.
“Tapi istrinya tidak mau terima karena bilang tidak kenal sama Pak Hamid dan suruh agar paketnya dibawa saja untuk saya buat buka puasa, lalu saya bawa pulang,” ujarnya.
Sesampainya di rumah Bandiman langsung membuka paket makanan itu dan disantap oleh anggota keluarganya. Dia masih sempat memakan sate sebanyak dua tusuk dan tidak merasakan apa-apa, begitu pula dengan anak pertamanya.
“Sebenarnya Naba ada juga dapat takjil dari TPA yakni Gudeg tapi karena dia memang suka sate jadi ditukar. Saya masih sempat makan dua tusuk dan tidak apa-apa. Tapi karena Naba dan istri saya makannya dicampur dengan bumbunya makanya keracunan,” jelas dia.
Setelah memakan sate yang dicampur bumbu itu, Naba langsung merasakan pahit di tenggorokan. Dia juga sempat meminum air beberapa teguk. Sehabis itu dia muntah di dapur dan langsung tergeletak serta mulut mengeluarkan busa.
“Nafasnya sudah satu-satu pas disitu dan langsung saya bawa ke rumah sakit untuk diperiksa,” ujarnya.
(Amril Amarullah (Okezone))