YERUSALEM – Bentrokan terbaru yang pecah antara warga Palestina dan polisi Israel di luar Masjid Al Aqsa di Yerusalem pada Senin (10/5/2021) melukai lebih dari 200 orang. Massa melemparkan batu ke arah petugas keamanan yang menembakkan granat kejut sebagai balasannya.
Insiden ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di Yerusalem, yang telah mengalami kerusuhan selama berminggu-minggu, demikian diwartakan BBC.
BACA JUGA: Bentrok Israel-Palestina di Masjid Al-Aqsa, Mengapa Sasar Sheikh Jarrah?
Sebelumnya, polisi Israel memutuskan untuk melarang orang Yahudi mengunjungi kompleks tempat masjid itu berada selama Pawai Bendera Hari Yerusalem tahunan.
Peristiwa tersebut menandai pendudukan Israel atas Yerusalem Timur, lokasi di mana Kota Tua Yerusalem terletak dan situs sucinya, pada 1967, dan biasanya menyaksikan ratusan pemuda Israel yang mengibarkan bendera berjalan melalui daerah-daerah Muslim, menyanyikan dan menyanyikan lagu-lagu patriotik.
Ini dianggap oleh banyak orang Palestina sebagai provokasi yang disengaja. Pawai tahun ini juga berlangsung di hari-hari terakhir bulan suci Ramadhan.
Masjid al-Aqsa, situs tersuci ketiga dalam Islam, terletak di kompleks puncak bukit yang dikenal oleh umat Islam sebagai Haram al-Sharif (Tempat Suci Mulia) dan oleh orang Yahudi sebagai Temple Mount. Orang Yahudi memujanya sebagai lokasi dari dua Kuil Alkitab dan itu adalah situs tersuci dalam Yudaisme.