CHINA - Sebuah gedung pencakar langit dengan lebih dari 70 lantai langsung dievakuasi setelah dilaporkan berguncang sehingga membuat orang-orang berlarian menyelamatkan diri.
Otoritas setempat belum tahu apa yang menyebabkan gedung SEG Plaza setinggi 300 meter di kota Shenzhen, China selatan ini berguncang pada Selasa (18/5) sore.
Tidak ada gempa bumi yang tercatat pada saat itu. Investigasi pun sedang dilakukan.
Bangunan berusia 20 tahun ini memiliki pasar dan perkantoran elektronik.
Berdiri di jantung kota Shenzhen, kota yang luas dengan lebih dari 12 juta orang ini dikenal sebagai pusat perbelanjaan dan industri teknologinya yang sedang berkembang pesat.
Rekaman yang dibagikan di media sosial (medsos) menunjukkan ratusan orang melarikan diri dari gedung pencakar langit tak lama setelah dievakuasi.
(Baca juga: Jumlah Kasus Covid-19 di India Telah Lampaui 25 Juta)
Surat kabar China Global Times mengatakan pemerintah lokal distrik Futian Shenzhen, tempat SEG Plaza berada, menerima laporan tentang gedung berguncang dari staf di dalam gedung pada pukul 12:31 waktu setempat (05:31 GMT).
Pada pukul 14:00, semua orang di dalam gedung telah dievakuasi.
Dalam pernyataan selanjutnya, pemerintah daerah mengatakan penyelidikan awal menemukan "tidak ada retakan di tanah di sekitar gedung" dan tidak ada kerusakan pada "potongan dinding luar".
Menurut Council on Tall Buildings and Urban Habitat, sebuah database online, gedung yang selesai dibangun pada 2000 ini tercatat menjadi gedung tertinggi ke-104 di China dan tertinggi ke-212 di dunia
Shenzhen, yang menghubungkan Hong Kong ke daratan China, berada di ujung tombak teknologi dan inovasi di negara itu. Bisnis dengan kantor pusat di kota termasuk Tencent dan Huawei.
(Baca juga: Aktivis Myanmar: Lebih dari 800 Orang Tewas Sejak Kudeta Militer)
Pencakar langit tertinggi keempat di dunia, Pusat Keuangan Ping An setinggi 599 meter, juga menghiasi cakrawala kota.
Sebelumnya runtuhnya bangunan juga dilaporkan terjadi di China. Pada Mei tahun lalu, sebuah hotel yang digunakan sebagai fasilitas karantina virus korona di kota Quanzhou, China, runtuh, menewaskan 29 orang.
(Susi Susanti)