DRONE atau pesawat nirawak saat ini telah menjadi andalan di medan perang selama bertahun-tahun, tetapi mereka selalu membutuhkan pilot manusia untuk mengendalikan dan menarik pelatuknya. Namun, hal itu mungkin akan segera berubah.
Menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), tahun lalu sekelompok pemberontak Libya diserang oleh pesawat tak berawak yang bertindak secara otonom tanpa. Laporan tersebut menyebutkan bahwa 'kendaraan udara tempur tak berawak dan sistem senjata otonom mematikan' ini menyerang pemberontak tanpa masukan dari operator manusia.
BACA JUGA: Iran Pamerkan Drone Tempur Canggih 'Gaza' yang Bisa Menjangkau Tel Aviv
Jika laporan itu benar, ini bisa jadi merupakan kali pertama mesin bertindak sendiri untuk menargetkan manusia.
Tidak ada kematian yang dilaporkan dari serangan itu, tetapi drone yang dimaksud sarat dengan bahan peledak dan mampu menyebabkan 'korban yang signifikan'.