"Kami sangat terpukul akibat krisis virus corona. Kami seharusnya mendapatkan keringanan pajak dan pinjaman tanpa bunga," kata Banik.
Kepala eksekutif produsen denim terkemuka Bangladesh, Smart Group, yang mempekerjakan 26.000 karyawan, menyambut baik langkah tersebut.
Komunitas LGBTQ menghadapi diskriminasi yang meluas di Bangladesh, di mana undang-undang era kolonial masih berlaku, yang menjebloskan kaum gay ke penjara, meskipun penegakan hukum jarang terjadi.
(Rahman Asmardika)