NEW YORK - Double Eagle, koin emas terakhir Amerika Serikat (AS) yang dicetak untuk diedarkan, terjual dengan harga USD18,9 juta (Rp269,8 miliar) di lelang Sotheby, New York pada Selasa (8/6/2021). Di lelang yang sama, perangko terlangka di dunia juga terjual dengan harga USD8,3 juta (sekira Rp118,5 miliar).
Koin tersebut, satu-satunya koin Double Eagle cetakan 1933 yang pernah diizinkan dimiliki secara pribadi, sebelumnya diperkirakan akan dapat terjual di kisaran harga antara USD10 juta hingga USD15 juta di pelelangan, namun ternyata dijual lebih tinggi dari perkiraan tersebut.
BACA JUGA: Istri "El Chapo" Mengaku Bersalah Bantu Suami Jalankan Kartel Narkoba
“Double Eagle 1933 memiliki sejarah yang sangat menawan yang merangkum sebagian besar sejarah Amerika Serikat dan telah menjadi pusat intrik selama lebih dari 80 tahun,” kata Sotheby dalam sebuah pernyataan sebagaimana dilansir Al Jazeera.
Dengan nilai nominal USD20, Double Eagle tahun 1933 dirancang oleh pematung terkenal Augustus Saint-Gaudens atas permintaan Presiden AS saat itu Theodore Roosevelt.
Koin itu memiliki Liberty melangkah maju di satu sisi dan elang Amerika di sisi lain.
Koin-koin itu dicetak tetapi tidak pernah dikeluarkan untuk digunakan. Semua Double Eagles tahun 1933 diperintahkan untuk dihancurkan setelah Presiden Franklin Roosevelt, dalam upaya untuk mengangkat ekonomi Amerika yang babak belur dari kedalaman Depresi Hebat, membawa negara itu keluar dari standar emas.
Dua koin dikirim ke Smithsonian Institution, kata Sotheby.
BACA JUGA: Koin Emas Terbesar Bernilai Rp59 M Digondol Maling, Kok Bisa?
Pada Selasa, koin Double Eagle 1933 milik pribadi dijual oleh desainer dan kolektor sepatu Amerika Stuart Weitzman.
Weitzman memperoleh koin itu pada 2002 dengan harga rekor dunia sebesar USD7,6 juta.
Pada Selasa, Weitzman juga melelang perangko Magenta Satu Sen Guyana Inggris, yang diterbitkan pada 1856, seharga USD8,3 juta. Harga itu memantapkan cap sebagai yang paling berharga dalam sejarah.