Halangan untuk memvaksinasi muncuk ketika India menangguhkan seluruh ekspor vaksin setelah gelombang kedua pandemi melanda negara itu.
Bhutan lantas harus mencari sumber lain agar mendapat dosis vaksin yang diperlukan. Surplus vaksin dari negara-negara kaya menjadi jawaban.
"Kami menerima 500.000 dosis vaksin Moderna dari AS, dan lebih dari 250.000 vaksin AstraZeneca dari negara-negara Eropa," ujar Dr Wangchuk.
Berkat vaksin-vaksin itu, penyuntikan dosis kedua bisa digelar pada 20 Juli lalu.
UNICEF menyoroti pencapaian Bhutan sebagai sesuatu yang baik untuk dicontoh.
Lembaga PBB itu juga menyeru kepada negara-negara lain agar mendonasikan surplus vaksin kepada negara yang memerlukan.