“Memiliki satu kelompok yang mendominasi politik akan mengarah pada "perang internal dan kelanjutan dari konflik saat ini," terangnya.
"Kami lebih suka perdamaian, kami memprioritaskan perdamaian dan negosiasi," tambah Nazary.
"Jika ini gagal - jika kita melihat bahwa pihak lain tidak tulus, jika kita melihat bahwa pihak lain mencoba memaksakan diri di seluruh negeri - maka kita tidak akan menerima agresi apa pun,” ujarnya.
“Dan kami telah membuktikan diri, rekam jejak kami dalam [40 tahun] terakhir telah menunjukkan bahwa tidak ada yang mampu menaklukkan wilayah kami, terutama Lembah Panjshir,” terangnya.
"Tentara Merah, dengan kekuatannya, tidak dapat mengalahkan kita... Saya tidak berpikir kekuatan apa pun saat ini di Afghanistan memiliki kekuatan Tentara Merah. Dan Taliban juga 25 tahun yang lalu... melewati lembah dan mereka gagal, mereka menghadapi kekalahan telak,” jelasnya.
Sementara itu, Taliban mengatakan mereka telah mengepung benteng lembah Panjshir tempat kelompok itu dan mengepung mereka.
Tokoh-tokoh perlawanan juga mengatakan Taliban sekarang maju di wilayah itu, timur laut ibu kota Kabul.
Amrullah Saleh, yang merupakan wakil presiden dalam pemerintahan yang digulingkan oleh Taliban dan sekarang berbasis di Panjshir, mentweet bahwa Taliban telah mengumpulkan pasukan di dekat pintu masuk ke lembah.
Wilayah Panjshir - khususnya Lembah Panjshir - terkenal karena berhasil melawan invasi, termasuk dari pasukan Soviet selama perang Soviet-Afghanistan dari 1979 hingga 1989, dan Taliban pada 1990-an.
Saat ini, wilayah tersebut masih di bawah kendali NRF, yang didirikan oleh Ahmad Massoud - putra pahlawan perlawanan Afghanistan Ahmad Shah Massoud.
Ahmad Shah Massoud adalah seorang komandan gerilya kuat yang memimpin perlawanan terhadap Uni Soviet, dan kemudian memimpin sayap militer pemerintah Afghanistan melawan milisi saingan pada 1990-an. Setelah Taliban menguasai, dia adalah komandan oposisi utama melawan kekuasaan mereka, sampai pembunuhannya pada tahun 2001.
(Susi Susanti)