KABUL – Ledakan bom bunuh diri di Bandara Kabul, Afghanistan pada Kamis (26/8/2021) menewaskan setidaknya 85 orang, termasuk 13 tentara Amerika Serikat (AS) dan 28 anggota Taliban. Kelompok ISIS K mengklaim bertanggung jawab atas serangan mematikan tersebut.
ISIS K atau lebih tepatnya Negara Islam Provinsi Khorasan (ISKP) merupakan kelompok yang berafiliasi dengan ISIS di Afghanistan dan Pakistan.
BACA JUGA: Korban Tewas Serangan Bom di Bandara Kabul Bertambah Jadi 85 Orang
Mereka adalah kelompok yang paling ekstrem dan paling kejam dibandingkan semua milisi jihad di Afghanistan.
Kelompok ini didirikan pada Januari 2015. Itu adalah masa puncak kekuasaan ISIS di Irak dan Suriah, sebelum kekhalifahan yang dideklarasikan sepihak tersebut ditumbangkan pasukan koalisi pimpinan AS.
ISIS K merekrut dari jihadis dari Afghanistan dan Pakistan, terutama mereka yang membelot dari Taliban Afghanistan karena tidak menganggap organisasi mereka cukup ekstrem.
BACA JUGA: ISIS Klaim Bertanggung Jawab Atas Serangan Bom di Bandara Kabul
Kelopok militan ini dituduh bertanggung jawab atas sejumlah serangan kejam terburuk dalam beberapa tahun terakhir. Serangan itu menargetkan sekolah perempuan, rumah sakit, bahkan bangsal bersalin. Mereka dilaporkan menembak mati perempuan hamil dan perawat.
Berbeda dengan Taliban yang kepentingannya terbatas pada Afghanistan, ISIS K adalah bagian dari jaringan ISIS global. ISIS K berupaya menyerang negara Barat, entitas internasional, dan kelompok kemanusiaan di mana pun mereka dapat menjangkau mereka.
Di mana mereka berada?
ISIS K berbasis di provinsi timur Nangarhar, di dekat rute penyelundupan narkotik dan manusia dari dan keluar Pakistan.
Pada puncaknya, kelompok itu memiliki anggota sekira 3.000 orang. Namun pasukan mereka berkurang signifikan dalam bentrokan dengan pasukan keamanan AS dan Afghanistan, termasuk dalam konflik dengan Taliban.
Apakah mereka terkait dengan Taliban?
Secara garis besar ya, melalui pihak ketiga, jaringan Khalil Haqqani. Menurut para peneliti, ada hubungan kuat antara ISIS K dan jaringan Haqqani, yang pada gilirannya terkait erat dengan Taliban.
Khalil Haqqani saat ini adalah pimpinan Taliban yang sekarang bertanggung jawab atas keamanan di Kabul.
Dia sempat menjadi buron pasukan koalisi AS. Setiap orang yang menginformasikan keberadaannya, dulu ditawari imbalan sebesar USD5 juta atau sekira Rp72 miliar.
Sajjan Gohel dari Asia Pacific Foundation sudah memantau jaringan milisi di Afghanistan selama bertahun-tahun.
"Beberapa serangan besar antara tahun 2019 dan 2021 melibatkan kolaborasi antara ISIS K, jaringan Haqqani dan kelompok teror lainnya yang berbasis di Pakistan," katanya.
Ketika Taliban mengambil alih Kabul pada 15 Agustus lalu, kelompok itu membebaskan sejumlah besar tahanan dari penjara Pul-e-Charki, diduga termasuk sejumlah milisi ISIS dan al-Qaeda. Mereka sekarang berstatus buron.
Namun ISIS-K memiliki perbedaan besar dengan Taliban. Mereka menuduh Taliban meninggalkan Jihad dan medan perang demi negosiasi perdamaian dengan AS, yang dalam istilah mereka, dilakukan di "hotel mewah" di Doha, Qatar.
Milisi ISIS saat ini menjadi tantangan keamanan utama bagi Taliban dan juga badan-badan intelijen negara Barat.
(Rahman Asmardika)