Merasa Tak Sebanding, ISIS-K Anggap Taliban Terlalu Lunak

Susi Susanti, Jurnalis
Sabtu 28 Agustus 2021 15:04 WIB
ISIS-K rekrut 'jihadis' yang ekstremis (Foto: Daily Star)
Share :

KABUL - Pemuda itu dengan bangga berdiri di depan bendera hitam, mengenakan bom bunuh diri dan mengacungkan senapan AK 47.

Segera setelah video propaganda muncul secara online, Abdul Rehman Al-Loghri pergi ke Bandara Kabul dan meledakkan perangkat tersebut.

Teroris lain melakukan hal yang sama di Hotel Baron di dekatnya. Kedua situs itu penuh sesak dengan orang-orang yang mencoba melarikan diri dari Afghanistan dan melarikan diri dari Taliban. Korban tewas tragis dari serangan Kamis sekarang 103 dan meningkat.

Kedua pelaku bom bunuh diri adalah anggota kelompok radikal Negara Islam Provinsi Khorasan, juga dikenal sebagai IS-K, yang telah melakukan kekejaman yang tak terhitung jumlahnya di wilayah tersebut selama bertahun-tahun.

Meskipun Taliban telah dituduh secara brutal menegakkan Islam versi ekstrim, IS-K menganggap mereka terlalu "lunak".

(Baca juga: Mantan Tentara Evakuasi 200 Hewan Peliharaan dari Afghanistan)

Selama bertahun-tahun ketika Taliban terlibat dalam perang mematikan dengan AS, Inggris, Afghanistan, dan pasukan koalisi lainnya, satu-satunya kesamaan yang mereka miliki adalah mencoba untuk memusnahkan IS-K.

Dan sekarang, terlepas dari laporan bahwa Taliban melakukan serangan balas dendam di Afghanistan, melakukan ratusan eksekusi dan menculik gadis-gadis berusia 12 tahun untuk menjadi "pengantin perang" mereka, IS-K ingin melangkah lebih jauh.

(Baca juga: Kisah Walikota Wanita Afghanistan Kabur dari Taliban: "Saya Sembunyi di Bawah Kursi Mobil")

Kelompok ini dibentuk dari para penyintas kelompok ISIS yang menguasai sebagian besar Irak dan Suriah sebelum secara efektif dihancurkan sebagai kekuatan militer utama pada tahun 2018.

ISIS adalah mimpi buruk, melakukan ribuan pembantaian dan eksekusi, termasuk melemparkan orang gay dari tempat parkir, membakar pasukan musuh yang ditangkap hidup-hidup dan membunuh puluhan ribu orang, termasuk 1.700 kadet muda udara dalam satu pembantaian di Irak, mengubur mereka di kuburan massal.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya