Akibat hukuman itu Zhou harus menjalani operasi pada bagian lutut ke bawah hingga telapak kakinya, dia teraksa pergi ke berbagai rumah sakit di kota Luzhou dan Chengdu untuk menjalani prosedur tersebut.
Dia telah diberitahu oleh dokter bahwa dia cacat permanen dan sekarang harus berjalan dengan tongkat karena luka-lukanya, demikian diwartakan Mirror.
Sejak saat itu Zhou juga telah didiagnosis mengalami PTSD atau gangguan stress pascatrauma.
Sementara itu, guru pembimbing di asrama dilaporkan telah dipecat pada 14 Juli, sementara pihak berwenang menyatakan bahwa mereka sedang menyelidiki masalah tersebut.
Menurut laporan media lokal, sekolah telah menawarkan ganti rugi sebesar RMB 109.774 atau sekira Rp241.986.220 kepada pihak keluarga. Namun orangtua Zhou sejauh in menolak tawaran tersebut.
(Rahman Asmardika)