BOGOR - Fenomena kelompok remaja atau kerap disebut "rojali" yang menyetop truk secara paksa di Kota Bogor kian marak. Tak ayal, aksi berbahaya tersebut telah merenggut korban jiwa atau luka-luka.
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Susatyo Purnomo Condro mengatakan, dalam kurun waktu 2 tahun terakhir (2020-2021) ada enam orang meninggal dunia, dua orang mengalami luka berat dan tiga orang luka ringan terkait aksi berbahaya tersebut.
"Awal tahun ini (2022) dua korban luka berat," kata Susatyo kepada MNC Portal, Selasa (25/1/2022).
Baca juga: Colt Setan Tabrak Truk saat Nyalip di Sukabumi, 3 Orang Terluka
Adapun ruas jalan atau titik rawan yang kerap dijadikan lokasi kelompok remaja itu berada di Jalan Soleh Iskandar, Jalan KS Tubun, Jalan Pahlawan, Jalan Abdullah Bin Nuh dan Jalan Darul Quran.
"Mereka biasanya membuat konten-konten untuk diunggah ke media sosial dengan mempertaruhkan nyawa memberhentikan truk yang sedang melaju kencang secara mendadak dan paksa," jelasnya.
Baca juga: Terjepit di Mobil Akibat Kecelakaan, Seorang Pria Dievakuasi Petugas Damkar
Diharapkan, para orangtua untuk lebih mengawasi anak-anak mereka agar tidak ikut atau terlibat dalam aksi berbahaya tersebut. Termasuk meminta para pengemudi truk untuk tidak memberikan tumpangan karema beresiko menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
"Upaya preemtif dan edukasi kepada masyarakat, khususnya yang memiliki anak remaja, untuk lebih mengawasi dan memberikan pemahaman bahwa berbahaya untuk menumpang truk terbuka apalgi memberhentikan kendaraan yang sedang melaju, karena truk dengan bobot tertentu tidak mudah untuk berhenti mendadak. Jangan lagi ada nyawa remaja yang meninggal sia-sia di jalanan," pungkas Susatyo.
(Awaludin)