JAKARTA – Invasi Rusia terhadap Ukraina memasuki hari kedua dengan serangan roket yang menyasar ibu kota Kiev pada Jumat (25/2/2022). Ratusan orang telah menjadi korban perang yang pecah pada Kamis (24/2/2022) itu, menurut pihak berwenang Ukraina.
Konflik terbaru antara Ukraina dan Rusia ini merupakan perkembangan dari ketegangan selama berbulan-bulan, yang. Berikut kronologi perkembangan situasi dan sejumlah peristiwa penting antara kedua negara yang berujung pada diumumkannya operasi militer khusus ke Ukraina oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pekan ini, sebagaimana dilansir dari Reuters.
BACA JUGA: Presiden Vladimir Putin Peringatkan Negara Lain Tak Ikut Campur soal Konflik Rusia-Ukraina
Desember 2021
Rusia menumpuk kekuatan militernya di dekat Ukraina
Citra satelit menunjukkan bahwa Rusia meningkatkan kekuatan militernya di Krimea dan dekat perbatasan Ukraina, dengan laporan menyebutkan jumlah pasukan mencapai hampir 100.000 personel.
Januari 2022
Ukraina menerima kiriman persenjataan dari Amerika Serikat (AS) dan sekutu Baratnya.
Pengiriman senjata ke Ukraina oleh Barat dimaksudkan untuk mendukung Ukraina menghadapi pasukan Rusia yang lebih kuat dengan persenjataan lebih lengkap.
BACA JUGA: Penyebab Perang Rusia-Ukraina, Ini Latar Belakang Konflik Kedua Negara
10 Februari
Rusia mengadakan latihan militer di Belarusia dan Laut Hitam
Menyusul peningkatan kekuatan pasukannya di perbatasan Belarusia. Negara Barat menuding Rusia akan segera melakukan invasi ke Ukraina meski Moskow pada saat ini terus menerus membantah tuduhan tersebut.
14 Februari
Presiden Volodymyr Zelensky tegaskan keinginan Ukraina bergabung ke dalam NATO
Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam bahwa bergabungnya Ukraina ke NATO merupakan “garis merah” bagi negaranya. Putin telah menuntut jamnan dari NATO untuk tidak akan memasukkan Ukraina sebagai anggotanya, tuntutan yang ditolak Barat dan NATO.
21 Februari
Rusia mengakui wilayah Ukraina yang memisahkan diri
Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dekrit yang mengakui kemerdekaan dua wilayah Ukraina yang memisahkan diri: Republik Rakyat Donetsk yang memproklamirkan diri dan Republik Rakyat Luhansk (DPR dan LPR) atau yang juga dikenal sebagai Republik Donbass.
Putin juga memerintahkan pengerahan pasukan ke Donbass setelah pengakuan kemerdekaan itu.
22 Februari
Gelombang pertama sanksi AS terhadap Rusia
Merespons langkah Rusia yang mengakui Republik Donbass, Presiden AS Joe Biden mengumumkan tahap pertama sanksi terhadap Rusia. Sanksi tersebut antara lain menargetkan bank-bank Rusia dan utang negara.
23 Februari
Separatis Ukraina mencari bantuan militer Rusia
Para pemimpin separatis yang didukung Rusia meminta bantuan Rusia dalam memukul mundur “agresi” dari tentara Ukraina. Gedung Putih menyebut permohonan itu sebagai operasi "bendera palsu" Rusia lainnya, sebuah krisis palsu yang dibuat untuk membenarkan intervensi yang lebih besar.
Parlemen Ukraina menyetujui keadaan darurat
Parlemen Ukraina menyetujui deklarasi keadaan darurat di seluruh negeri, kecuali dua wilayah timur yang sudah diberlakukan sejak 2014.
24 Februari
Rusia menginvasi Ukraina
Presiden Rusia Vladimir Putin mengizinkan "operasi militer khusus" di Ukraina timur dan meminta pasukan Ukraina untuk meletakkan senjata mereka dalam pidato yang disiarkan televisi. Pasukan Rusia memulai serangan rudal dan artileri terhadap pasukan Ukraina dan pangkalan udara, menyerang daerah-daerah di kota-kota besar.
Serangan Rusia direspons dengan keterkejutan oleh dunia internasional. Negara-negara Barat, termasuk Uni Eropa menjatuhkan serangakaian sanksi berat terhadap Moskow.
Pada Kamis dini hari, ibu kota Ukraina, Kiev, sebuah kota berpenduduk 3 juta orang dihujani roket, dengan pasukan Rusia masuk ke Ukraina melalui tiga sisi.
Menjelang malam pasukan Rusia telah merebut pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl yang berjarak sekira 90 km dari Kiev. Baku tembak hebat juga terjadi di wilayah Sumy dan Kharkiv di timur laut dan Kherson dan Odessa di selatan.
(Rahman Asmardika)