UKRAINA – Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Chernobyl menjadi sorotan saat terjadinya perang antara Rusia dan Ukraina. Pasukan Rusia diketahui menyerang dan mengambil alih pabrik lokasi bencana nuklir terburuk di dunia pada 1986, pada Kamis (24/2).
Sejak saat itu, stasiun pemantauan di sana melaporkan tingkat radiasi meningkat sekitar 20 kali lipat pada Kamis (24/2).
Pasukan Rusia pun terlihat menjaga pembangkit nuklir itu bersama dengan tentara Garda Nasional Ukraina. Kedua belah pihak sepakat untuk melakukan penjagaan di PLTN yang menjadi lokasi bencana nuklir lebih dari tiga dekade lalu itu.
Seperti diketahui, Kota Chernobyl di Ukraina pernah mengalami bencana nuklir terburuk di dunia. Kala itu reaktor nuklir Chernobyl dibangun di Pripyat, Ukraina pada zaman Uni Soviet. Tujuannya adalah untuk menyediakan aliran listrik dengan daya 1.000 megawatt (MW) per harinya demi memenuhi kebutuhan warga setempat pada masa itu.
Baca juga: Tingkat Radiasi Meningkat, Tentara Rusia dan Ukraina Berdampingan Berjaga di Chernobyl
Nahas, kelalaian para pekerja dan ketertutupan para peneliti menyebabkan ledakan dahsyat berdampak luar biasa parah pada 26 April 1986 sekira pukul 01.23 dini hari. Ledakan itu menewaskan puluhan orang. Terlambatnya peringatan dini mengakibatkan banyak bayi lahir dengan kondisi cacat terpapar zat radioaktif berbahaya.
Baca juga: Perang Ukraina, Pasukan Rusia Berhasil Rebut Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl