Ledakan reaktor nuklir tersebut memuntahkan awan bahan radioaktif ke atmosfer yang mengepul di seluruh Eropa utara, barat bahkan Amerika Serikat bagian timur.
Dikutip Fox News, Uni Soviet kala itu mengevakuasi 335.000 orang. Hampir 30 orang dilaporkan tewas akibat ledakan dan lebih dari 100 orang terluka. Korban meninggal diperkirakan bertambah akibat dampak radiasi.
Pada 9 Mei 1986, para pekerja mulai menutup area reaktor nuklir dengan beton. Selanjutnya, Hans Blix dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengonfirmasi sedikitnya 200 orang terpapar radiasi langsung dan 31 orang meninggal di tempat saat kejadian.
Komite Ilmiah Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Efek Radiasi Atom melaporkan bahwa lebih dari 6.000 anak-anak dan remaja menderita kanker setelah terpapar radiasi dari insiden tersebut, meskipun beberapa ahli telah menentang klaim tersebut.
(Susi Susanti)