KIEV – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Jumat (4/3/2022) menuduh Moskow melakukan “teror nuklir” dan ingin “mengulangi” bencana Chernobyl setelah serangan pasukan Rusia diduga menyebabkan kebakaran di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) terbesar Eropa, Zaporizhzhia di Energodar, Ukraina.
Layanan darurat Ukraina dilaporkan telah berhasil memadamkan api dan mendapatkan akses ke fasilitas tersebut setelah sempat menuduh militer Rusia pada awalnya menghalangi upaya pemadaman.
Sebanyak 44 personel serta 11 kendaraan terlibat dalam operasi pemadaman ini. Tidak ada korban yang dilaporkan dalam kejadian tersebut.
Merespons insiden ini, Zelensky menuding Rusia dengan sengaja menyasar Zaporizhzhia sebagai bagian dari “teror nuklir”.
“Tidak ada negara selain Rusia yang pernah menembaki unit tenaga nuklir,” kata Zelensky dalam pesan video yang dirilis oleh kantornya sebagaimana dilansir AFP. “Ini pertama kali dalam sejarah kami. Dalam sejarah umat manusia. Negara teroris sekarang menggunakan teror nuklir.”
Dia menuduh pasukan sengaja menembaki fasilitas nuklir.
“Ini adalah tank yang dilengkapi dengan imager termal, sehingga mereka tahu di mana mereka menembak,” kata Zelensky.
Zelensky sebelumnya memohon kepada para pemimpin dunia untuk bangun dan mencegah Eropa dari "mati akibat bencana nuklir" setelah pasukan Rusia menembaki pabrik terbesar di benua itu.
PLTN Zaporizhzhia, sebuah kota industri di tenggara, memasok sekira 40 persen tenaga nuklir negara itu dan, menurut Zelensky, menampung enam dari 15 reaktor Ukraina.
Layanan darurat Ukraina sebelumnya telah memperingatkan bahwa pasukan Rusia mencegah mereka mencapai api di pabrik.
"Para penyerbu tidak mengizinkan unit penyelamat publik Ukraina untuk mulai memadamkan api," kata layanan darurat di Facebook, yang menyatakan bahwa kobaran api telah memengaruhi "gedung pelatihan" dan hanya satu reaktor yang beroperasi.
Pejabat lokal telah meyakinkan pengawas atom PBB bahwa peralatan "penting" di stasiun itu tidak terpengaruh dan tingkat radiasi normal.
Fasilitas nuklir Ukraina telah menjadi perhatian utama setelah militer Rusia menginvasi negara itu pekan lalu dan mulai membombardir kota-kota dengan peluru dan rudal.
“Jika ada ledakan, itu adalah akhir dari segalanya. Akhir dari Eropa,” Zelensky memperingatkan. “Hanya tindakan Eropa segera yang dapat menghentikan pasukan Rusia.”
(Rahman Asmardika)