Digempur Rusia, RS Ibu dan Anak di Ukraina Hancur Porak-poranda

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Kamis 10 Maret 2022 02:18 WIB
Rumah sakit ibu dan anak di Ukraina hancur akibat serangan Rusia (Foto: BBC Indonesia)
Share :

Tetapi duta besar Rusia untuk PBB membantah tuduhan itu dan sebaliknya menganggap Ukraina lah yang menolak proposal gencatan senjata. Rusia usulkan koridor kemanusiaan, Ukraina tuding 'tidak bermoral'

Sebelumnya, Rusia mengatakan akan melakukan gencatan senjata di beberapa kota Ukraina untuk membentuk koridor kemanusiaan sehingga warga sipil bisa keluar dari zona perang, demikian laporan media pemerintah.

Gencatan senjata berlangsung Senin 7 Maret dari pukul 10:00 waktu Moskow, menurut Kementerian Pertahanan Rusia. Rute evakuasi bagi warga sipil dibentuk di ibu kota Kyiv, Kharkiv, Mariupol dan Sumy. Kota-kota tersebut saat ini berada di bawah operasi serangan Rusia yang terus digencarkan.

Namun, proposal gencatan senjata baru Rusia yang mengizinkan warga sipil untuk meninggalkan zona perang di kota-kota utama ini dicap "tidak bermoral" oleh Ukraina. "Ini adalah cerita yang sama sekali tidak bermoral.

"Penderitaan rakyat digunakan untuk menciptakan gambar-gambar di televisi seperti yang diinginkan," kata Juru bicara Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, dalam pesan tertulisnya, seperti dikutip kantor berita Reuters.

Dari empat kota yang disebutkan, hanya Mariupol dan Sumy yang punya jalur evakuasi ke wilayah Ukraina lainnya. Warga sipil di Kyiv ditawari perjalanan yang aman ke wilayah sekutu Rusia, Belarus, sedangkan warga di Kharkiv akan memiliki koridor yang hanya mengarah ke wilayah Rusia.

Klaim gencatan senjata terbaru dari Rusia ini diambil beberapa hari setelah upaya jeda perang di Mariupol gagal. Selama jeda perang itu, pasukan Rusia dilaporkan terus menerus memuntahkan pelurunya, menurut Ukraina.

Presiden Ukraina kecam NATO 

Dalam perkembangan lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengecam keputusan para pemimpin NATO karena kembali menolak memberlakukan zona larangan terbang atas pesawat-pesawat Rusia di negaranya.

Setelah bertemu dengan para menteri luar negeri di Brussel, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan aliansi itu telah membuat "keputusan yang menyakitkan" dengan mengesampingkan seruan zona larangan terbang di atas Ukraina.

Presiden Zelensky marah atas keputusan itu. "Hari ini kepemimpinan aliansi [NATO] memberi lampu hijau untuk pemboman lebih lanjut di kota-kota dan desa-desa Ukraina."

"Semua orang yang mati mulai hari ini juga akan mati karena kalian, karena kelemahan kalian, karena kurangnya persatuan kalian," katanya.

Pertempuran sengit terus berlanjut di utara, timur dan selatan Ukraina. Ibu Kota Kyiv menghadapi serangan rudal baru Rusia, dengan ledakan terdengar di sekitar ibu kota, sementara kota pelabuhan tenggara Mariupol telah dikepung dan ditembaki, dan pemboman berlanjut di kota-kota timur laut Kharkiv dan Chernihiv. 

Serangan Rusia di PLTN makan korban jiwa

Sementara itu, dalam pertemuan darurat di Dewan Keamanan PBB, perwakilan AS mengatakan Rusia telah melakukan serangan yang sembrono terhadap pembangkit nuklir Ukraina, Zaporizhzhya, yang merupakan terbesar di Eropa pada Kamis malam, 3 Maret. 

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya