GEMPURAN Rusia ke Ukraina mengakibatkan rumah sakit ibu dan anak di kota Mariupol, Ukraina Selatan. Bahkan, serangan itu disebut Presiden Volodymyr Zelensky sebagai 'kekejaman.'
Dalam cuitannya Presiden Zelensky mengatakan, "orang-orang, anak-anak berada di reruntuhan. Kekejaman! Berapa lama lagi dunia membiarkan teror ini?" Belum ada informasi tentang korban atau siapa yang berada di rumah sakit pada saat gempuran terjadi.
Dewan Kota Mariupol mengatakan serangan itu menyebabkan "kerusakan besar" dan mereka menerbitkan foto-foto yang menunjukkan gedung yang hangus, mobil-mobil yang hancur dan lubang besar di luar rumah sakit. BBC telah memverifikasi lokasi video-video itu.
Baca Juga: Presiden Ukraina Zelensky Dipuji sebagai Komunikator Perang Modern Terbaik
Mariupol telah dikepung pasukan Rusia selama beberapa hari dan berupaya berulang kali untuk evakuasi warga sipil gagal. Olena Stokoz dari Palang Merah Ukraina mengatakan "seluruh kota tanpa aliran listrik, air, makanan dan banyak orang sekarat karena dehidrasi."
"Kami akan terus mengatur koridor evakuasi (dari Mariupol)," katanya kepada BBC.
Sementara seorang anggota parlemen Ukraina, Dmytro Gurin mengunggah video di Twitter yang menunjukkan rumah sakit ibu dan anak yang dilaporkan terhantam serangan Rusia. Gurin mengatakan "belum ada informasi tentang kondisi anak-anak dan bayi yang baru lahir."
Gempuran Rusia terus berlanjut di tengah konvoi evakuasi warga sipil Ukraina yang mulai bertolak meninggalkan kota-kota di seputar ibu kota Kyiv, menurut pemimpin wilayah Oleksiy Kuleba.
Ukraina mengatakan mereka menyepakati gencatan senjata 12 jam dengan Rusia dan membuka "enam koridor kemanusiaan" di zona perang. Kuleba mengatakan sebagian telah meninggalkan kota-kota tersebut.
Baca Juga: Eksklusif! Nuklir Rusia Ternyata Berusia Tua, Ukraina Yakin Putin Tak Berani Tekan Tombol Merah