Kehidupan Tahanan di Penjara Korea Utara: Dipukuli dan Dipaksa Aborsi

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Selasa 29 Maret 2022 06:26 WIB
Ilustrasi. (Foto: Reuters)
Share :

Dalam satu kasus di Pusat Penahanan Provinsi Hamgyong Utara, seseorang yang diwawancarai menyaksikan sesama tahanan dipaksa melakukan aborsi saat hamil delapan bulan.

Dia mengklaim bayinya tetap hidup, tetapi ditenggelamkan di baskom air.

Ada lima kasus di mana para saksi menggambarkan jalannya eksekusi.

Selangkah lebih dekat ke keadilan

Young-joo akhirnya dijatuhi hukuman tiga setengah tahun penjara.

"Saya khawatir apakah masih hidup saat saya menyelesaikan hukuman," katanya.

"Ketika pergi ke tempat-tempat ini, kita harus menyerah menjadi manusia untuk kuat menjalaninya dan bertahan hidup," katanya.

Saerom juga berada di Pusat Penahanan Onsong pada 2007, tetapi dia ingat bahwa kekerasan di penjara Keamanan Negara lebih parah.

"Mereka memukuli paha Anda dengan tongkat kayu. Anda masuk tapi merangkak keluar. Saya tidak tahan melihat orang lain dipukuli dan jika saya memalingkan muka, mereka akan membuat saya melihatnya. Mereka membunuh semangatmu."

"Jika dimungkinkan, saya ingin mereka dihukum," kata Saerom kepada kami saat dia menceritakan mimpi buruk yang berulang kali dia alami di penjara.

Dia mengaku kini menikmati setiap momen bahagia dalam kehidupan barunya di Korea Selatan.

Menggugat kasus-kasus itu akan sulit, namun penyelidikan ini telah mendapat masukan dari para ahli Mahkamah Pidana Internasional.

Buktinya juga akan dapat diterima di pengadilan dan bisa diakses bebas.

Saerom dan Young-joo sama-sama memberi tahu kami bahwa mereka berharap laporan ini akan membawa mereka selangkah lebih dekat ke keadilan yang mereka dambakan.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya