Pada Kamis (31/3) lalu, Putin menandatangani dekrit yang mengharuskan negara-negara yang telah memberikan sanksi ke Moskow untuk membayar gas dengan rubel di masa depan. Kremlin telah memperingatkan jika menolak untuk beradaptasi dengan ini berarti akhir dari energi, dan pada saat itu, tidak akan diberikan "gratis." Moskow bersikeras bahwa mereka tidak punya pilihan selain beralih ke mata uang nasionalnya, karena dolar dan euro dapat "diambil."
Sebelumnya, pada Selasa (5/4), Jerman mengumumkan bahwa mereka telah mengambil kepemilikan cabang lokal Gazprom Rusia, mengatakan bahwa itu 'sangat diperlukan'.
Bloomberg mengungkapkan, pekan lalu, bahwa pemerintah Inggris berencana untuk menasionalisasi cabang ritel lokal perusahaan.
(Susi Susanti)