Kantor kepresidenan Taiwan mencatat ini adalah penjualan senjata ketiga yang diumumkan sejak Presiden Joe Biden menjabat, dan menunjukkan sifat "kokoh" dari hubungan mereka.
"Taiwan akan terus menunjukkan tekadnya untuk membela diri, dan terus memperdalam kemitraan kerja sama dengan Amerika Serikat dan negara-negara lain yang berpikiran sama," kata Juru Bicara Xavier Chang dalam sebuah pernyataan.
Meskipun disetujui oleh Departemen Luar Negeri, pemberitahuan tersebut tidak menunjukkan bahwa sebuah kontrak telah ditandatangani atau bahwa negosiasi telah selesai.
Pentagon mengatakan Raytheon adalah kontraktor utama untuk kemungkinan penjualan.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pihaknya memperkirakan kesepakatan itu akan "menjadi efektif" dalam sebulan.
Amerika Serikat adalah pemasok senjata internasional utama Taiwan.
(Rahman Asmardika)